Komitmen Lindungi Areal Nilai Konservasi
GLASGOW - Menjadi salah satu pembicara di gelaran Conference Of Parties (COP) United Nation Climate Change Conference (UNFCCC) ke 26 yang berlangsung di Glasgow pada Jumat (12/11).
Bupati Berau Sri Juniarsih menyampaikan komitmen Pemkab Berau dalam program penurunan emosi karbon. Bersama Pemprov Kaltim, Pemkab Berau bersama masyarakat menjaga dan melindungi areal seluas 83 ribu hektar Bumi Batiwakkal yang diperkirakan terdapat potensi pengurangan emisi sebesar 1.8 MTCO2e per tahun.
Hal ini sudah ditindaklanjuti dan secara resmi ditetapkan dengan Keputusan Bupati Berau No 287 tahun 2020. “Kami menyadari pentingnya perlindungan dan pengelolaan areal bernilai konservasi tinggi (ANKT) dan terlibat aktif dalam deklarasi Balikpapan di tahun 2017, dalam rangkaian acara pertemuan tahunan GCF Task Force.
Dalam deklarasi tersebut, Kalimantan Timur menyatakan akan melindungi 640,000 hektar lahan bertutupan hutan di area peruntukan perkebunan,” jelasnya.
Komitmen dan keputusan Bupati tersebut ditindaklanjuti di lapangan dengan kegiatan-kegiatan seperti pelatihan identifikasi ANKT bersama Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, pembentukan Tim Ad-Hoc oleh Dinas Perkebunan Berau untuk melakukan inventarisasi dan dokumentasi ANKT pada area konsesi IUP/HGU Perusahaan Perkebunan, melakukan kajian tingkat tapak dan sosialisasi ANKT pada area diluar IUP/HGU berdasarkan SK Bupati No 287 Tahun 2020 di 10 kampung.
“Komitmen terhadap ANKT akan terus dilakukan, dalam waktu dekat akan dibentuk Jejaring ANKT sebagai wadah komunikasi dan saling belajar praktik terbaik mengenai pengelolaan area dengan nilai konservasi tinggi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Sri Juniarsih juga menggambarkan dan mempromosikan pariwisata Berau yang mengusung pariwisata berkelanjutan.
Berau menawarkan tempat wisata yang indah yang sudah cukup terkenal, seperti pulau Maratua di gugusan kepulauan Derawan, Labuan Cermin, pulau Kaniungan dan wisata hutan mangrove di pesisir timur.
“Berau juga menyimpan wisata yang cukup langka, yaitu lukisan prasejarah berupa handprint di Gua Beloyot dalam kawasan karst yang masuk area dengan nilai konservasi tinggi,” tandasnya.
Source : @humaspemkabberau